*GELOMBANG MONOPOLI dan KAPITALISME yang Kian Nyata melibas dan Menghancurkan PRODUKSI LOKAL*
Entah kenapa membaca berita Grab dan Uber menaikkan tarif ojek online mereka mendadak saya sedikit bergidig.
Bukan permasalahan kenaikan tarif tetapi membayangkan bagaimana kendali kebutuhan masyarakat umum dalam hal ini transportasi dinaikkan entah dengan alasan apapun, dan masyarakat hanya bisa menerima tanpa ada komplain.
Bukan permasalahan kenaikan tarif tetapi membayangkan bagaimana kendali kebutuhan masyarakat umum dalam hal ini transportasi dinaikkan entah dengan alasan apapun, dan masyarakat hanya bisa menerima tanpa ada komplain.
Seperti halnya Gojek dan Uber yang diinject oleh raksasa kapitalis besar, telah membuat masyarakat terlena dan dimanjakan oleh berbagai fasilitas yg ditawarkan.
Fasilitas yang membuat masyarakat Indonesia disedot uangnya melalui berbagai kemudahan dengan adanya Go Food, Go Life, Go Massage bahkan muncul Go Laundry, disisi lain grab menawarkan hal yang sama melalui grab ekspress, grab food dll.
Fasilitas yang membuat masyarakat Indonesia disedot uangnya melalui berbagai kemudahan dengan adanya Go Food, Go Life, Go Massage bahkan muncul Go Laundry, disisi lain grab menawarkan hal yang sama melalui grab ekspress, grab food dll.
Nah disinilah saya mulai ngeri membaca polanya.
Bagaimana mereka menguasai data base, perilaku pasar indonesia, perilaku konsumen di hilirnya.
Kapitalis ini pegang hilirnya, dan pelan tapi pasti ketika mereka menaikkan biaya layanan apa yang bisa dilakukan konsumennya?.
Bagaimana mereka menguasai data base, perilaku pasar indonesia, perilaku konsumen di hilirnya.
Kapitalis ini pegang hilirnya, dan pelan tapi pasti ketika mereka menaikkan biaya layanan apa yang bisa dilakukan konsumennya?.
Pola yang sama saya melihat di Marketplace.
Masyarakat Indonesia dihajar habis habisan dengan discount besar dan Flash Sale serta berbagai kemudahan.
Masyarakat Indonesia digiring untuk berubah pola menjadi pembeli, dididik dan dimanjakan dengan gaya konsumerisme.
Masyarakat Indonesia dihajar habis habisan dengan discount besar dan Flash Sale serta berbagai kemudahan.
Masyarakat Indonesia digiring untuk berubah pola menjadi pembeli, dididik dan dimanjakan dengan gaya konsumerisme.
Data yang kemudian muncul menjadi mengerikan, hampir 93% transaksi yang terjadi di marketplace adalah produk asing dan hanya 7% produk lokal.
Produk lokal, pengrajin lokal, produsen lokal digencet habis habisan oleh MarketPlace dengan diskon habis habisan.
Menunggu kematian yang sebentar lagi tiba.
Menunggu kematian yang sebentar lagi tiba.
Para Marketer dan Internet Marketer sekarang lebih banyak menjual produk yang menghasilkan margin besar tanpa peduli lagi apakah itu produk asing atau lokal.
Parahnya akhirnya anak muda jaman now lebih memilih pola baru.
Mending gue belajar internet marketing daripada gue belajar produksi.
Duit lebih cepet dapet, gak pusing, modal kecil bahkan gak perlu modal kalau jadi dropshipper.
Mending gue belajar internet marketing daripada gue belajar produksi.
Duit lebih cepet dapet, gak pusing, modal kecil bahkan gak perlu modal kalau jadi dropshipper.
Boooooooommmmmm!!!!
Disinilah kemudian saya bergidik membayangkan.
Ketika semua pebinis muda jadi marketing dari produk asing, ketika tidak ada lagi UMKM yang punya produksi lokal karena digencet habis habisan oleh kapitalis asing secara tidak langsung.
Disinilah kemudian saya bergidik membayangkan.
Ketika semua pebinis muda jadi marketing dari produk asing, ketika tidak ada lagi UMKM yang punya produksi lokal karena digencet habis habisan oleh kapitalis asing secara tidak langsung.
Perlahan kemudian..
Ketika produsen asing mulai menaikkan harga dengan berbagai alasan.
Harga produk asing mulai naik, ...
Pelaaan.. tapi pasti...
Kemana kita alan lari?.
Pemasaran dikuasai dan dikendalikan oleh marketplace Alibaba, JD Lazada, Shopee, Tokopedia, Bukalapak dll.
Kemana kita mau berpindah?.
Ketika produsen asing mulai menaikkan harga dengan berbagai alasan.
Harga produk asing mulai naik, ...
Pelaaan.. tapi pasti...
Kemana kita alan lari?.
Pemasaran dikuasai dan dikendalikan oleh marketplace Alibaba, JD Lazada, Shopee, Tokopedia, Bukalapak dll.
Kemana kita mau berpindah?.
Pada saat itu...
Ketika kesadaran muncul..
Sepertinya sudah menjadi amat sangat terlambat.
Kapitalisme dalam arti sebenarnya akan terjadi.
Monopoli yang sebenarnya akan terjadi.
Kapitalisme bukan lagi oleh swasta, tapi juga Kapitalisme oleh negara.
Ketika kesadaran muncul..
Sepertinya sudah menjadi amat sangat terlambat.
Kapitalisme dalam arti sebenarnya akan terjadi.
Monopoli yang sebenarnya akan terjadi.
Kapitalisme bukan lagi oleh swasta, tapi juga Kapitalisme oleh negara.
Naaah gilanya lagiii..
Ini yang makin gila..
Bahwa saya dan sebagian besar masyarakat indonesia membiayai proses kapitalisasi ini.
Ibaratnya seperti minum racun pelan pelan buat bunuh dirinya sendiri dengan sukarela.
Ini yang makin gila..
Bahwa saya dan sebagian besar masyarakat indonesia membiayai proses kapitalisasi ini.
Ibaratnya seperti minum racun pelan pelan buat bunuh dirinya sendiri dengan sukarela.
Kok bisa?.
Gini, beberapa waktu lalu awal tahun saya sempat ngobrol dengan petinggi Gojek, dan cerita bahwa pengguna aktif Gojek saat ini sekitar 80juta.
Saya kemudian membuat angka kasar.
Kalau saya rata2 saldo di Gopay sekitar 100rb, artinya dibawah itu saya biasanya isi lagi.
Nah saya anggap 80juta pengguna aktif ini juga punya saldo 100rb.
Berarti tinggal kalikan aja, 80jt x 100rb = 8T.
Gini, beberapa waktu lalu awal tahun saya sempat ngobrol dengan petinggi Gojek, dan cerita bahwa pengguna aktif Gojek saat ini sekitar 80juta.
Saya kemudian membuat angka kasar.
Kalau saya rata2 saldo di Gopay sekitar 100rb, artinya dibawah itu saya biasanya isi lagi.
Nah saya anggap 80juta pengguna aktif ini juga punya saldo 100rb.
Berarti tinggal kalikan aja, 80jt x 100rb = 8T.
Nah gila gak nih?.
Jadi saya sendiri menyumbang Gojek dg saldo rata rata saya 100ribu perbulan.
#tepokjidatsendiri
Jadi saya sendiri menyumbang Gojek dg saldo rata rata saya 100ribu perbulan.
#tepokjidatsendiri
Nah pola ini mulai muncul juga dengan adanya AliPay.. dan kedepan saya yakin model Wechat Pay dan pay pay lainnya seperti di China juga akan terjadi dalam waktu dekat.
Tulisan ini sebenarnya menjadi reminder saya pribadi dan mungkin teman2 yang membaca tulisan ini.
Bisa gak kita menjadi tuan di negeri kita sendiri?.
Mulainya adalah membeli produk Bangsa Indonesia sendiri ?
Mulainya adalah membeli produk Bangsa Indonesia sendiri ?
Temen temen Internet Marketer yang Jago jago, plisss deh bantuin JUAL PRODUK UMKM.
Buat teman2 yang hari ini beli, pilihlah produk lokal.
Bagi temen temen pebisnis lokal, mulailah sadar bahwa dimarketplace jualan seperti mudah tapi data customer anda akan mudah diketahui dan dicuri polanya.
Buat teman2 yang hari ini beli, pilihlah produk lokal.
Bagi temen temen pebisnis lokal, mulailah sadar bahwa dimarketplace jualan seperti mudah tapi data customer anda akan mudah diketahui dan dicuri polanya.
Lebih safe jika anda memulai dengan Web yang anda kelola sendiri, atau anda saya sarankan berjualan di marketplace lokal milik anak bangsa yaitu YukBisnis.com, bukalapak, dll
Jujur saya berharap kekhawatiran saya hanyalah menjadi mimpi di siang bolong, tetapi kekhawatiran itu terasa semakin nyata data itu ada terpampang didepan mata.
Semoga bermanfaat
Oleh : Angkyandang
Oleh : Angkyandang
No comments:
Post a Comment