BAGIAN IX
V. Hubungan Erat Antara MPC Dengan MPS & APC Dengan APS.
- Baca dahulu.
- Bilamana merasa cocok :
- Copy : Blok --- > Copy Paste dan cantumkan Sumber Pengambilannya.
- Download dalam PDF-Belum Ada
- Prin-Belum Ada.
NOMOR
|
MUATAN PEMBAHASAN MATERI
|
KETERANGAN |
1.
|
Bukti-Bukti :
Ingat konsep :
a. Y = C + S
Misalnya :
Soal : C Rp 7.00,00, S Rp 300,00, berapakah Nilai Y ? Jawab : Y = C + S = 700 + 3.00 Y = 1.000 Jadi Y = Rp 1.000,00. b. C = Y - S Soal : Y Rp 1.000,00 dan S Rp 300,00, berapakah Nilai C ? Jawab : C = 1.000 - 300 C = 700 Jadi C = Rp 700,00. c. S = Y - C Soal : Y Rp 1.000,00 dan C Rp 700,00, berapakah Nilai S ? Jawab : S = Y - C S = 1.000 - 700 S = 300 Jadi S = Rp 300,00 |
|
2.
|
a. ∆ Y = ∆ C + ∆ S, misalnya :
Yo Rp 1.000,00
Y1 Rp 2.000,00 - ∆ Y Rp 1.000,00 b. ∆ C = ∆ Y - ∆ S, misalnya : Co Rp 700,00
C1 Rp 1.500,00 -
∆ C Rp 800,00
c. ∆ S = ∆ Y - ∆ C, misalnya : So Rp 300,00 S1 Rp 500,00 - ∆ S Rp 200,00 |
Dalam konsep Delta tidak mengenal Angka Negatif (-), sebab menekankan Jumlah Angka Perubahannya, sehingga selalu Positif (-). Karena itu, ingat kembali Konsep Perhitungan Elastisitas Permintaan dan Penawaran yang tidak mengenal Angka Negatif (-) alias selalu Angka Positif (+), sebab yang ditekankan Angka Perubahannya |
3.
|
MPC dan MPS
Perhatikan no. 2 di atas : a. ∆ Y Rp 1.000,00 b. ∆ C Rp 800,00 c. ∆ S Rp 200,00 Soal 1: Berapakah Nilai : a. MPC ? b. MPS ? Jawab : a. MPC = ∆ C = 800 = 0,8 ∆ Y 1.000 b. MPS = ∆ S = 200 = 0,2 ∆ Y 1.000 Soal 2 : Bilamana ∆ Y Rp 1.000,00 dan MPC 0,8, berapakah Nilai ∆ C ? Jawab : ∆ C = ∆ Y x MPC = 1.000 x 0,8 = 800 Jadi ∆ C sebesar Rp 800,00. Soal 3 : Bilamana ∆ Y Rp 1.000,00 dan MPS 0,2, berapakah Nilai ∆ S ? Jawab : ∆ S = ∆ Y x MPS = 1.000 x 0,2 = 200 Jadi ∆ S sebesar Rp 200,00. Soal 4 : Nilai maksimal Koefisien 1 dan MPC 0,8, hitunglah : a. MPS ! b. MPC saat MPS 0,2 ! Jawab: a. MPS = 1 - MPC = 1 - 0,8. Jadi MPS sebesar 0,2. b. MPC saat MPS 0,2 MPC = 1 - MPS = 0,8. Jadi MPC sebesar 0,8. c. MPC + MPS = 0,8 + 0,2 = 1. |
|
4.
|
Koefisien
Y
a. Dilambangkan dengan bY. b. Nilai Maksimal Koefisien Y sebesar 1. c. Angka 1 diperoleh dari MPC + MPS. d. Jadi MPC + MPS selalu menghasilkan Angka 1. Misalnya : MPC (0,8) + MPS (0,2) = 1
e. Kecenderungannya MPC
> MPS. Mengapa ?
* Terbatasnya Y * Mayoritas Y dialokasikan untuk Kegiatan C. * C lebih dibutuhkan daripada S. * S yang ada bisa dihabisi untuk C. f. Koefisien akan membentuk Slope dalam Grafik. g.Contoh 1 : Y = 100 + 0,8 Y
Keterangan :
Y = Nilai Pendapatan Nasional yang dicari pada saat Y belum berubah (Yo) 100 = Nilai Konstanta saat Yo maupun ketika nanti berubah (Y1, Y2,Y3, dst.). Nilainya tetap 100 yang di dalam Grafik terletak pada Sumbu Vertikal di Atas Angka 0 dan merupakan titik awal untuk menarik Gurus menuju Titik BEP@45 derajat (Atas-Bawah) mengikuti Koefisiennya dan besarnya Y yang bisa berubah Naik Turun dari tahun ke tahun. 0,8 Y = Nilai MPC yang merupakan Koefisien dari Y pada saat Yo atau Y mengalami perubahan Y1, Y2, Y3, dst.
h. Contoh 2 :
Bilamana Y = 100 + 0,8Y,
maka dilihat dari sudut MPS, maka Persamaan Snya adalah :
Y = -100 + (1-b)Y
=
-100 + (1-MPC)Y
=
-100 + (1-0,8)Y
=-100 + 0,2Y
Jadi Y = -100 + 0,2Y
Keterangan :
Y = Nilai Pendapatan
Nasional
yang dicari pada saat Y belum berubah (Yo)-100 = Nilai Konstanta saat Yo maupun ketika nanti berubah (Y1, Y2,Y3, dst.). Nilainya tetap -100 yang di dalam Grafik terletak pada Sumbu Vertikal di Bawah Angka 0 dan merupakan titik awal untuk menarik Gurus Lurus menuju Titik Bagian Bawah BEP@45 derajat (Bawah) yang berada pada Sumbu Horisontal dengan mengikuti Koefisiennya dan besarnya Y yang bisa berubah Naik Turun dari tahun ke tahun. 0,2 Y = Nilai MPS yang merupakan Koefisien dari Y pada saat Yo atau Y mengalami perubahan Y1, Y2, Y3, dst. |
Apa yang dicontohkan secara jelas akan lebih mudah dipahami di saat LATIHAN SOAL NANTI. |
5.
|
APSn = Sn/Yn
Perhatikan lagi Data No. 1 dan 2 di atas ! Sn = besarnya S pada Yn yakni Rp 300,00 dan Rp 500,00. Yn = besarnya Y pada n yakni Rp 1.000,00 dan Rp 2.000,00. Bilamana : So 300 dan Yo 1.000, maka Nilai APSn sebesar : So/Yo = 300/1.000 = 0,3. S1 500 dan Y1 2.000, maka APSn sebesar : S1/Y1 = 500/2.000 = 0,25. Sn = Yn x APSn = 2.000 x 0,25 = 500 Jadi Sn sebesar Rp 500,00. Selanjutnya bisa dihitung juga : Yn = Sn/APSn = 500/0,25 = 2.000 Jadi Yn sebesar Rp 2.000,00. Kembalikan lagi : APSn = Sn/Yn = 500/2000 = 0,25. |
|
6.
|
APCn = Cn/Yn
|
|
7.
|
Asal Terbentuknya Formula 1 = MPC + MPS
|
|
8.
|
Asal Terbentuknya Formula 1 = APCn + APSn
|
|
9.
|
Kesimpulan :
Melalui Persamaan fY = fC + fS ; fC = a + bY dan fS = -a + (1 - b)Y dan Hubungan MPC dengan MPS, APCn dengan APSn, maka dapat disimpulkan bahwasanya,"Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan, keduanya amat bergantung pada Nilai Tingkat Y yakni bilamana Y Naik, maka C dan S juga ikut Naik. |
|
10.
|
Contoh Tabel Perhitungan Interdepensi Y = C + S; C = a + bY dan S = -a + (1 -b)Y
a. Menghitung Nilai Fungsi C = a + bY. b. Menghitung Nilai Fungsi S = -a + (1 - b)Y. c. Menggambar Kurva/Grafik Y, C, S. Tabelnya ditayangkan dalam Bentuk .PNG karena itu, bilamana : 1. Memperbesar Gambar, Klik Kiri 1xTabelnya. 2. Kurang besar, gunakan Ctrl + Scroll Mouse. Silahkan Klik Di Sini ... ! |
|
11.
|
Contoh-Contoh Soal Fungsi Y, C, S
|
|
No comments:
Post a Comment